Doa Mengubah Segala Sesuatu





Yogyakarta, 02 November 2017


Pernah mendengar kutipan lirik lagu di atas? Apa yang kamu rasakan? Pernah tidak kamu merasa seperti lirik di atas? Aku ingin berbagi kisahku dengan kalian.
Aku mendengar lagu "Doa Mengubah Segala Sesuatu" untuk pertama kalinya kira-kira 6 tahun yang lalu. Keadaan saat itu sangat mengena dengan tiap liriknya. Saat itu, keluargaku terpurul baik secara finansial maupun keharmonisan keluarga. Perusahaan tempat papaku bekerja saat itu sedang mengalami aksi pemogokan karyawan dan saat itu, keluargaku baru mengetahui bahwa papa memiliki anak diluar nikah dangan wanita lain. Anak itu laki-laki dengan umur kira-kira 6 tahun diatasku.
Aku marah tentu saja. Benar-benar marah. karena papa masih dihubungi wanita itu dan anaknya. Aku kecewa. Bayangan keluarga yang aku impikan mulai pudar sejak mendengar itu.  Aku jadi uring-uringan, melawan semua kata-kata papa. Aku masih menerima jika finansial kami kurang tercukupi, karena hal itu bisa kita cari bersama-sama. Tetapi jika sudah menyangkut tentang keluarga, tidak dapat aku toleransi.
Tiap keluarga kami berdoa baik pagi maupun sore yang dipimpin oleh papa, aku hanya bersikap acuh tak acuh. Ragaku berdoa, tapi hati dan pikiranku berlari entah kemana.
hingga suatu hari, aku mendpati sebuah hardiskmilik papa. Aku membukanya dilaptop.namun, ada 1 file yang juga berisi lagu-lagu. aku memutar satu lagu yang aku pilih asalan saja saat itu dan inilah lagu itu, "DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU". Aku meresapi lagu itu. Hatiku tergerak. Aku mengulang terus lagu itu hingga kuhafal diluar kepala.
siang itu, aku sedang sendiri di rumah. kuputar lagu lagu itu berulang-ulang hingga aku menangis. Aku menyadari bahwa selama ini, tindakanku itu salah. Sangat salah. Aku mulai berlutut dan berdoan. Aku minta maaf pada Tuhan atas tindakanku.
Saat papa pulang dari pertemuan doa karyawan yang mogok, aku menghampiri papa, aku memeluk papa dan berkata, "Papa, aku minta maaf".kemudian, papa berbalik dan memelukku dan mengatakan " Papa juga minta maaf". 
mulai dari hari itu, aku kembali menjadi orang yang terlepas dari rasa kecewa, dan kembali serius dalam berdoa. hingga beberapa buln setelah itu, karyawan yang mogok dipanggil kembali untuk kembali bekerja, dan perlahan-lahan, kondisi finansial keluarga kami berangsur membaik.


~ Kisah nyata ini berdasarkan pengalaman seseorang. Mungkin kalian ada yang mengenalnya.
~ Kisah ini tidak bermaksud untuk menyinggung SARA karena merupakan KATA-KATA HATI seseorang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUMMARY CHAPTER 6

Ethics, Privacy and Security